Rabu, 06 April 2011

Judul buku  : Endometriosis, Penyakit Misterius
Pengarang   : Tim Redaksi Vitahealth (Syamsir Alam dan Iwan Hadibroto)
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan      : 2007
Tebal          : 85 halaman
                Kebanyakan para wanita mengalami nyeri saat masa haid, dapat diperkirakan hal tersebut diakibatkan karena ia mengalami gejala penyakit Endometriosis.  Namun, hal ini tidak dapat langsung dibenarkan, sebaiknya kita mempelajari tentang kram haid. Kram haid atau serig disebut dengan Dysmenorrhea. Untuk dysmenorrheal primer yaitu gejala biasa yang mungkin dialami setiap wanita pada masa pubernya. Ini jika tidak ada kelainan ginekologis. Rasa nyeri akan lenyap pada pertengahan usia 20-an atau paling lama setelah melahirkan (hal. 11-12).
                Sedangkan untuk dysmenorrhea sekunder adalah rasa nyeri yang disebabkan oleh jaringan ginekologis karena dapat menyebabkan gangguan haid. Banyak kemungkinan yang menyebabkan gangguan ini antara lain endometriosis, tumor jinak pada dinding rahim, kista atau tumor pada indung telur, penyakit radang panggul, atau mungkin ada infeksi  dari penyakit yang ditularkan akibat hubungan seksual (hal. 12).
                Endometriosis sering disebut sebagai penyakit misterius. Sampai saat ini penyebab endometriosis secara pasti belum diketahui. Endometriosis adalah penyakit yang dipicu pertumbuhan jaringan endometrium (lapisan dinding rahim) yang tumbuh di luar rongga rahim (implan endometrium). Kasus penyakit ini diutarakan pertama kali tahun 1696 oleh Sabiard, namun laporan resmi di kalangan media baru dilansir oleh dr. Von Rokitansky pada tahun 1860. Dokumen tertua ditemukan pada daun papirus di Mesir tahun 1600 Sebelum Masehi.
                Gejala yang dialami penderita endometriosis tidak sama, seperti rasa mual, sakit kepala, dan panas dingin. Gejala umum yang menjadi ciri khas penyakit ini adalah nyeri hebat di bagian perut dan sekitar panggul, nyeri sendi kalau ditekan (fibromyalgia), nyeri sanggama, dan pada kasus lain seperti pendarahan dari anus saat buang air besar, gangguan pra-haid dan pendarahan pada rahim, dan sakit pada waktu buang air kecil.
          Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit. Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisis, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.
                Buku ini berisi informasi lengkap tentang endometriosis untuk penderita dan keluarganya. Pengertian  penyakit endometriosis, gejala endometriosis, pemeriksaan yang perlu dilakukan, tindakan dokter, prosedur perawatan sendiri dan upaya pengobatan komplementer. Buku ini ditutup pada bab 8 : sikap hidup positif bersama endometriosis. Buku ini membantu kita untuk mempelajari tentang masalah kewanitaan, baik untuk dimiliki/ dibaca oleh para wanita dan semua kalangan untuk menambah pengetahuan. Buku ini cukup menarik dibaca, baik bagi penderita maupun bagi pembaca awam, sehingga melalui bacaan ini kita dapat mengetahui tentang penyakit ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons