Rabu, 06 April 2011

Cerpen 3 Sahabat Part. Riyo

RIYO
(Kabul Prasetyo)
Nafas ku terengah-engah, aku terus berlari menjauh dari seorang laki-laki yang membawa sepucuk celurit. Lelaki itu terlihat menyeramkan dengan celuritnya yang terlumuri oleh dareh ku. Sementara aku mencoba membawa tubuh ku yang penuh luka ini menjauh dari lelaki itu. Tak henti-hentinya aku meminta tolong, namun tak seorang pun yang mendengar teriakan ku.
Ku lihat disekelilingku bangunan bertingkat dengan arsitektur romawi yang sedikit misterius tenpa penerangan itu. Aku sedikit lengah saat memandangi bangunan di sekelilingku. Saat aku membalikkan badan ku, aku kaget bukan kepalang. Lelaki itu seolah semakin membesar dan mengerikan mencengkram tangan ku dan menggengga sebuah celurit.
“ha......” aku terbangun.
“hanya mimpi, itu hanya mimpi?” aku mencoba menenangkan diriku. Kuraih sebuah gelas berisi air minum yang ada di meja dekat tempat tidurku. “pyar” gelas itu terjatuh dan pecah. Tanganku tak sanggup lagi mengangkat gelas itu.
Aku semakin ketakutan. Konon gelas yang pecah merupakan sebuah pertanda dari kejadian buruk. Nafas ku kembali terengah-engah, semua yang ada di  mimpi itu akan menjadi sebuah kenyataan, setidaknya itulah yang aku pikirkan saat ini.
Ini benar-benar mimpi yang aneh, sudah tiga kali ini aku mempikan hal tersebut. Apa sebenarnya ini?
Aku termenung diatas tempat tidurku. Ku ambil sebotol obat penenang yang kemarin aku beli di apotik. Ku telan tiga kapsul itu. Lambat laun nafas ku kembali teratur. Mataku semakin berat. Berat sekali. Aku kemudian tertidur.
“kriiiiiiing....” Aku terbangun, kuraih jam weker itu. Ku matikan alaramnya. Ku lihat sudah pukul 6:30, aku kemudian bergegas menuju kamar mandi. Seperti rutinitas biasa aku mencuci muka terlebih dahulu di westafel.
Aku teringat akan mimpi semalam.
“ apa sebenarnya yang terjadi? Siapa lelaki itu? Kenapa dia ingin membunuh ku?” gumam ku di kamar mandi.
“ha....” teriak ku tiba-tiba, aku dikejutkan dengan sentuhan tangan kanan seseorrang. Aku tak berani menantap orang itu.
“kenapa kamu yo?”
Ku balikan badan ku, ternyata itu kak aldi. Ia adalah kakak ku yang lebih tua 1 tahun dari ku. Perawakannya cool, ganteng, putih, tinggi 175 cm, maskulin, sixpack, dengan rambut mohak.
“oh lo bang?, ngagetin aja”
“lo kenapa yo? Ko kayaknya stres banget”
“ gak, gak ada apa-apa ko. Lo ada perlu apa masuk kamar mandi gue?”
“ah enggak, shampo di kamar mandi  gue abis, gue mau minta gitu”
“ oh ya udah ambil aja tu”
Kemudian Aldi pergi. Aku kembali mengambil nafas panjang. Kemudian aku duduk di toilet yang tertutup.
“ gue gak bisa gini terus, gue mesti kerumah mbah Ijah ni”
Sepulang sekolah aku memacu motor ninja rr warna hijau ku menuju rumah mbah ijah di kawasan kampung rambutan.  Ketika melintasi belokan di dekat rumah mbah ijah tiba-tiba.
“miak...www”
Ku hentikan laju motor ku, ku lihat seekor kucing putih ras anggola telah terkapar. Saat itu aku gak peduli sama kucing sialan itu, kembali kupacu motor ku menuju rumah mbah ijah.
Sesampainya dirumah mbah ijah.
“asalam’mualaikum. Mbah. Mbah ijah” ku lihat pintu rumah mbah ijah tidak terkunci, aku kemudian masuk begitu saja kerumah itu. Seperti biasa kau dan mbah ijah sudah seperti cucunya sendiri. Ku lihat mabah ijah sedng sibuk dengan laptop barunya.
“mbah lagi ngapa mbah?” tanyaku penasaran.
“mbah lagi buka facebook ini yo”
“wah embah gaul banget, buat apambah?”
“buat apa? Ya buat nencari pelanggan dong. Dasar anak muda jaman sekarang gak gaul ya?”
“ hahhaha, mbah bisa aja”
“eh alamat facebook kamu apa yo? Mbah pengen nge-add kamu”
“Loepaloepo@live.com mbah. jangan lupa di add ya mbah. Riyo tunggu loh”
“oke. Ngomong-ngomong kamu ada apa kok kesini?”
Kemudian kuceritakan semua mimpi yang ku alami selama tiga malam ini dengan sangat detail. Dari awal sampai akhir sampai kejadian menambarak kucing putih di belokan tadi, semuanya ku ceritakan.
“tunggu sebentar, menurut penelusuran magis mbah dan eyang google,  kamu merupakan orang yang terpilih”
“hah orang yang terpilih, maksudnya?”
“begini dahulu kala, ada tiga orang kesatria. Mereka memiliki sebuah kekuatan besar yang di pergunakan untuk melindungi bumi dari kejahatan. Mereka adalah Brain, Magma dan Glosi. Brain memiliki kekuatan yang dapat mengendalikan fikiran, magma mampu memanfaatkan kekuatan Alam dan Glosi memiliki kekuatan sihir. Musuh utama mereka adalah Daigo. Daigo adalah orang yang sangat jahat yang memiliki kekuatan kegelapan yang sangat besar.
Mereka bertiga kemudian bisa memerangkap Daigo kedalam sebuah kendi yang dijaga oleh mantera sihir Glosi, yang di pendam kedalam lapisan bumi terdalam oleh kekuatan Magma. Dan dengan bantuan kekuatan brain tak ada satu orang pun yang mengingat dimana kendi itu di sembunyikan.
Namun akibat dari semua itu mereka bertiga mati. Menurut guru embah,  akan ada tiga kesatria baru yang menjadi rengkarnasi mereka. Dan tugas mbah adalah, membina mereka.”
“jadi maksud mbha adlah...”
“yah benar, kamu adalah rengkarnsi dari Brain”
“Lalu yang lainnya mbah?”
“itulah, mbah juga masih mencarinya. Mereka akan datang dengan sendirinya kepada embah.
“lalu sebenarnya apa kukuatan ku mbah?”
“coba sekarang kamu fikirkan mbah”
“apasan si mbah, genit banget”
“hus, dasar. Cepat lakukan”
Kemudian ku bayangkan mbah ijah terbang. Ku fikirkan dengan sangat keras , seakan saraf otak ku mengeras. Mataku terpejam.
“stop....” teriak mbah ijah.
Ku buka mataku. Betapa kagetnya aku saat ku dapati mbah ijah melayang di antara genteng dan lantai. Tiba-tiba fikiraku menjadi tidak fokus lagi.
“brok” mbah ijah jatuh.
“dasar bocah kurang ajar, menjatuhkan mbah. “
“maaf mbah”
Hari-hari berganti. Ku jalani hari-hari ku seperti biasa. Hanya saja sekarang akau sedikit usil dengan teman-teman ku. Ku takuti mereka dengan menerbangkan buku-buku di perpustakaan seolah ada hantu di siang bolong. Ih serem.
setiap sore ku sempatkan berlatih keahlian ku di rumah mbah ijah. Tentu saja terkadang aku menjahili mbah ijah juga. Masih sering ku jatuh kan mbah ijah.
Aku sangat menyukai semua ini. Aku tak merasa memiliki beban sedikit pun.
Suatu hari ketika aku akan kerumah mbah ijah ku lihat beberapa preman sedang menjaili seorang gadis seumuran ku.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons