Sabtu, 25 Juni 2011

Peminjaman Jaringan KLPSSM Diperpanjang


Persoalan jaringan milik Koperasi Listrik Pedesaan Sinar Siwo Mego (KLPSSM) mendapatkan titik temu. KLPSSM sepakat memperpanjang peminjaman jaringan listriknya untuk setahun ke depan. Diketahui, beberapa waktu lalu, KLPSSM meminjamkan jaringannya selama dua bulan kepada PLN terhitung sejak tanggal 1 Mei. Artinya, pada 30 Juni mendatang, kesepakatan itu berakhir. 

Namun, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Pemprov Lampung Hanan A. Rozak menjelaskan, nota kesepahaman baru antara KLPSSM dengan PT PLN wilayah Lampung sudah ditandatangani pada 22 Juni lalu.
’’Isinya, diperpanjang 1 tahun dan setiap 6 bulan itu dibahas masalah kontraknya,’’ kata Hanan kemarin (23/6).     

Menurutnya, nanti itu termasuk sewa. Namun, besaran harga sewa tersebut harus dirembukkan antara KLPSSM dengan PLN. ’’Mudah-mudahan 1 tahun selesai,’’ harapnya.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Lampung M. Ishak menambahkan, proses penandatanganan nota kesepahaman (MoU) itu berlangsung di Kementerian Koperasi dan UKM. Selain dirinya, penandatanganan juga disaksikan Deputi Kementerian Bidang Koperasi Braman Setyo dan Direktur Operasi Wilayah Bagian Barat PLN Hary Jaya Pahlawan.

Dalam MoU, PLN wilayah Lampung diwakili oleh GM PLN Lampung I Gusti Agung Suteja dan bertindak sebagai pihak pertama. Sementara KLPSSM diwakili oleh Ketua KLPSSM Djuanidy Sunardi. MoU pihak pertama bernomor 0572/MoU/wil-LPG/2011. Sementara MoU kedua bernomor 110/klpssm/LT/VI/2011. ’’Ini tentang pemanfaatan jaringan KLPSSM oleh PT PLN wilayah Lampung,’’ terang Ishak.

Dilanjutkan, meski tak tertuang dalam nota kesepahaman, semua pihak sepakat KLPSSM harus tetap eksis. ’’Bisa bergerak di bidang hulu. Jadi harus mempunyai produksi sendiri. Ya mungkin caranya dengan menggandeng pihak ketiga,’’ ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM memang berjanji memediasi persoalan KLPSSM dan PLN Lampung. Menteri Koperasi Syarif Hasan optimistis persoalan KLPSSM bisa terselesaikan. Mantan anggota DPR itu menyatakan, yang terpenting dari persoalan ini adalah keputusan dasar yang telah diambil.

Yakni peralihan listrik pada tanggal 1 Mei lalu. Persoalan lainnya, menurut Syarif, jika didasarkan pada kepentingan rakayt, maka akan ada jalan keluar yang dihasilkan. Kementerian, imbuh dia, juga akan membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.

’’Yang terpenting adalah keputusan dasarnya dahulu. Semua keputusan itu jika didasarkan pada kepentingan rakyat, pasti tepat. Bahwa ada persoalan, kita selesaikan saja. Kan begitu,’’ katanya usai bertemu Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P., unsur Fokorpimda Lampung, pihak PLN Lampung, dan KLPSSM beberapa waktu lalu.

Syarif menilai dalam permasalahan KLPSSM ada saluran yang tersumbat. ’’Jadi permasalahan itu ada bottlenecking,’’ ujarnya. (wdi/c1/ary)

Kamis, 23 Juni 2011

Harapan untuk kota Jakarta

Ondel-ondel kebanggaan Jakarta
Jakarta sekarang udah tua, 484 tahun. Usia yang cukup tua untuk ukuran sebuah kota metropolitan. Seperti kata pepatah “semakin tinggi sebua pohon, maka semakin kencang angin yang meniupnya”. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, Jakarta seolah tidak lepas dari berbagai masalah yang cukup runyam untuk di uraikan. Betapa tidak mulai dari masalah ekonomi, masalah social, masalah lingkungan, masalah kultur, dan masalah politik seakan sudah menjadi santapan rutin penduduk Jakarta yang selalu menyisakan masalah yang tak terselesaikan.

Masalah ekonomi adalah masalah yang paling mendasar dari semua masalah yang ada.  Jika saja ekonomi masyarakat Jakarta bisa 2 tingkat lebih baik dari saat ini, maka mungkin wajah Jakarta tidak akan lebih tua dari sekarang ini. Masalah ekonomi menelurkan masalh-masalah baru seperti pengangguran, munculnya kampung kumuh, sikap hidup masyarakat Jakarta yang acuh terhadap lingkungan, kesenjangan antara penguasa-pengusaha-dan rakyat jelata semakin curam, dan masih banyak masalah lainnya.

Ondel-ondel
Jakarta selalu identik dengan kemacetan parah di sepanjang jalan utamanya. Kemacetan ini banyak sekali sebabnya, misalnya saja luas jalan yang tidak sesuai dengan jumlah kendaraan, kecelakaan, amblesnya jalan, adanya demo masal, bus way, dan lain-lain.

Jakarta oh Jakarta kota metropolitan yang aneh. Jakarta dengan luas tak lebih dari 1/8 pulau jawa di huni dan di datangi jutaan pasang mata setiap tahunnya, meski  upaya telah banyak dilakukan pemerintah namun ledakan penduduk di kota Jakarta seolah tak dapat di hindarkan. Iming-iming factor ekonomilah penyebabnya.

Untuk factor  Sosial, cobalah tengok di senanyan. Apa yang anda lihat? Kemewahan, kepalsuan, politik praktis, senyum palsu para pejabat, janji-janji ompong, korupsi dll. Sekarang coba palingkan wajah anda ke sepanjang pinggiran sungai ciliwung. Ya mulai dari sampah, rumah kumuh, kemelaratan, dll bisa anda saksikan disini.

Tak banyak harapan pada kota Jakarta tercinta, hanya saja jika keajaiban  datang apa yang anda inginkan? Apakah kesenjangn social menghilang?  Atau tanah Jakarta yang meninggi sehingga Jakarta tidak akan hilang? Atau lingkungan yang kumuh berubah seperti senayan? Semua itu bisa kita wujudkan jika kita mau berusaha. 

Jumat, 17 Juni 2011

7 Bedeng Terbakar, Kerugian Puluhan Juta

SIDOMULYO – Tujuh bedeng di Desa Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, terbakar sekitar pukul 15.45 WIB kemarin (15/6). Dugaan sementara, kebakaran disebabkan hubungan arus pendek. 
    Ketujuh bedeng itu milik Iwan Saputra (29), Amran (35), Aris (29), Bakri (32), Tamrin (30), Roni alias biang (35), serta Imandin (33).
KECEWA: Ratusan massa berorasi
 di depan PTUN Bandarlampung untuk
mengungkapkan kekecewaan. (FOTO WAHYU SYAIFULLAH)
    Meski tidak ada korban jiwa, kerugian akibat peritiwa itu diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, seluruh bangunan beserta perabotan di dalamnya hangus terbakar.
    Mamat (28), salah seorang warga, mengatakan, saat itu ia sedang berada di bengkel miliknya yang tidak jauh dari lokasi kejadian. Tiba-tiba terlihat kobaran api dari arah bedeng yang berukuran 5 x 35 meter. Diduga api berasal dari bedeng yang ditempati Bakri.
    ’’Waktu itu saya lagi ngobrol dan melihat api dari arah bedeng,” kata dia.
    Api cepat membesar serta merembet ke bedeng milik Aris dan sebelahnya. Warga yang mengetahui peristiwa ini langsung berhamburan dengan berteriak kebakaran.
    ’’Cepat sekali Mas. Tahu-tahu api langsung besar dan menjalar ke bedeng lainnya,” ujar dia.
    Dilanjutkan, warga berusaha membantu menyelamatkan barang milik korban. Namun, api sulit dipadamkan. Sebab, sebagian bedeng yang terbakar tersebut dalam keadaan terkunci.
    ’’Warga sudah berusaha membantu dan menyelamatkan perabotan. Tetapi, pintu mereka terkunci karena pemiliknya tidak berada di rumah,” ungkapnya.
    Petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian sekitar 20 menit setelah kebakaran terjadi. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB.
Kapolsek Sidomulyo AKP Desfan Afrizon, S.H. mengaku belum mengetahui penyebab pasti kebakaran itu. Namun berdasar informasi di lokasi kejadian, peristiwa ini diduga disebabkan hubungan arus pendek.
    ’’Untuk saat ini kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Tetapi yang jelas, kami akan mendalami kasus ini hingga menemukan penyebab pasti kebakaran itu,” kata Kapolsek. (dur/c1/ais)  http://www.radarlampung.co.id/

Belajar dari Maryati Simbolon

Tegar meski Diragukan hingga Dikasihani

Tak mau berpangku tangan, Maryati Simbolon belajar menambal ban dari suaminya. Terutama ketika lelaki itu pergi atau tengah istirahat. Ini semua ia jalani dengan tanpa banyak mengeluh dan ia anggap sebagai perjuangan dalam mengarungi kerasnya kehidupan.
Maryati Simbolon
Arus lalu lintas di pertigaan Jalan Sam Ratulangi di belakang Korem 043 Gatam yang menuju RSUD dr. Hi. Abdul Moeloek (RSUDAM) seperti biasa, macet. Selain mobil hendak keluar-masuk, banyak angkot yang ngetem. Baik jurusan Tanjungkarang-Ratulangi, Tanjungkarang-Wayhalim, dan Tanjungkarang-Rajabasa.
Di sudut jalan, seorang perempuan terlihat sibuk melepaskan ban sepeda motor yang pecah. Jari-jari tangannya yang lentik dengan cekatan mencari di mana titik yang bocor. Ban ia isi dengan angin, lalu ia rendam dalam ember berisi air.
Tak lama keluar gelembung udara dari air, pertanda di sisi itulah letak kebocorannya. Ia lalu mengambil sebatang korek api dan memasukkannya ke dalam lubang.
Ia kemudian mengambil potongan karet hitam yang sudah dilapisi lem dan menempelkannya ke ban. Setelah itu, ia mengambil alat pemanas dan meletakkan ban tadi ke tengah-tengah serta menjepitnya. Di bawahnya, ia hidupkan api dari spritus.
Ketika api padam, ia mengambil ban dan merendamnya ke dalam air. Kemudian baru ia pasang lagi ban di sepeda motor itu. Selesai mengisi angin, tuntaslah pekerjaannya. Sambil menyeka keringat yang mengalir di pelipis, ia menghampiri Radar Lampung.
Dengan senyumnya yang khas, perempuan yang memakai celana pendek dan kaus warna merah ini lalu menceritakan kepindahannya ke Lampung dari Sumatera Utara enam bulan lalu. ’’Iya, saya bantu-bantu suami dengan menambal ban,” ujar perempuan yang belakangan diketahui Maryati Simbolon ini.   
    Ia biasanya menggantikan suaminya ketika lelaki itu mengantar barang dagangan ke rumah saudara atau sedang istirahat. ’’Lumayan, daripada menganggur. Cuma jaga warung atau menambah angin saya juga bisa. Saya kasihan saja, karena suami nggak ada, orang-orang yang bannya bocor jadi mendorong kendaraannya untuk mencari tukang tambal ban lain,” ungkapnya.
    Tak banyak waktu yang ia butuhkan untuk belajar. Hanya sebulan, ia pun sudah terampil menambal. Tak ada kendala yang berarti. Hanya jika posisi ban dalam sudah terlalu masuk karena terlindas pelek, ia jadi kesulitan membuka. Bahkan karena tidak hati-hati, ia sampai pernah merusak ban dalam. ’’Sekarang sudah biasa,” ujarnya sambil tertawa.
Ia mengakui karena dirinya perempuan, banyak lelaki yang ragu atau kasihan setiap mau menambal ban. ’’Kata mereka, ’Kalau ibu yang mengerjakan, saya nggak tega. Masak perempuan yang mengerjakannya, sementara saya duduk melihat’,” ceritanya. Tetapi, ia tak peduli. Ini semua ia anggap sebagai perjuangan menghadapi kerasnya kehidupan.
Bantu Perekonomian Keluarga
SAAT ini, banyak pekerjaan yang identik dengan kaum Adam yang juga dilakukan perempuan. Seperti yang dilakukan Maryati Simbolon. Pekerjaan sebagai penambal ban pun ia lakukan demi membantu perekonomian keluarganya. 
Kontrakan yang mahal, sementara kebutuhan terus meningkat, membuat dia mau tidak mau harus melakukannya. ’’Hidup di kota kan biayanya besar. Menyewa tempat ini saja setahunnya Rp9 juta. Sementara saya dan suami mengandalkan penghasilan dari bengkel,” ujarnya.
Perempuan yang berulang tahun pada 25 Maret ini mengungkapkan, setiap harinya tidak banyak yang menambal ban. Rata-rata hanya 3-4 orang, dengan biaya Rp5 ribu untuk satu lubang yang bocor. ’’Dan ini tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, makanya buka setiap hari pukul 05.30  sampai 23.30. Saya gantian dengan suami,” tuturnya.
Ia awalnya hendak buka salon begitu sampai di Lampung. Tetapi karena ia berpikir buka salon harus ada sertifikat kursus, sementara dirinya hanya tamat SD, ia mengurungkan niat. ’’Kalau di kampung saya, di Desa Sibolga, tidak perlu ijazah atau sertifikat sudah boleh buka salon, yang penting memiliki keahlian,” tutur ibu satu anak ini.
Pekerja Keras
Maryati Simbolon adalah sosok perempuan pekerja keras yang berbeda dengan perempuan lainnya. ’’Tidak semua perempuan mau melakukan pekerjaan berat ini. Tetapi dia tanpa menunggu suami, berinisiatif melakukannya sendiri,” ujar Rasip, teman karib Maryati.
    Warga Jalan Iman Bonjol Gang Boncel, Bandarlampung, ini yakin kalau ditawari pekerjaan menambal ban, pasti perempuan-perempuan akan menolak. Tetapi dengan ketabahan dan ketegarannya, Maryati tetap memutuskan menjalaninya.
    ’’Dan yang buat saya salut, dia tidak malu melakukannya. Padahal, banyak yang menatapnya dengan ragu atau rasa iba. Ia tetap saja melakukan pekerjaan yang identik dengan laki-laki ini,” imbuhnya. (cia/c1/dea)
About her
Nama     : Maryati Simbolon
TTL         : Labuhanbatu, Sumatera Utara, 25 Maret 1972
Alamat     : Jalan Sam Ratulangi, Penengahan, Tanjungkarang Barat
Aktivitas    : Penambal Ban
Suami     : Pandi Pandiangan
Anak         : Risma Martogi

Pendidikan :  
-    SDN 1775 Danau Toba, Sumatera Utara, 1979–1985
-    SMP Persiapan Aig Nagara Labuhanbatu 1985–1988

Selasa, 14 Juni 2011

Mengelitik soal Boy and Girl Band

Kemaren saya, Joe, Resty dan mbk Tyna browsing2 gitu kan di tempat kerjanya mbk Tyna. Nah ,,, kita orang nemuin fenomena “BOY BAND & GIRL BAND”. Memang dunia ini udah pada edan kali ya, gak di Indonesia gak Di Malaysia sama adja. Gak pada beres. Kalo di Indonesia ada SM*SH dan 7ICONS yang terhitung patut untuk diperhitungkan.

Gula-Gula
Girl
Setelah MAX 247 dengan bangga menyebut diri mereka sebagai boyband pertama di Malaysia, meski panen cercaan. Kini muncul grup lain, bukan boyband, tapi girl band asal negeri Jiran yang bernama Gula-Gula.

Fenomena ini tentu mirip dengan fenomena kemunculan boyband SMASH ataupun girl band 7 Icons di Indonesia. Boyband dan girl band saat ini memang memiliki pangsa pasar mereka sendiri di industri musik.

Gula-Gula asal Malaysia sendiri berada di bawah naungan Eight Tones Communication. Nama Gula-Gula diambil untuk menunjukkan sisi manis dari keenam cewek ini.

Anggota girl band ini pun memiliki julukan mereka masing-masing, yaitu Achie (The cutie naughty), Mei Mei (The sexy beauty, Rarra (The petite n’ Funky), (Erwina – The baby of Gula Gula), ChaCha (The Outgoing and Joyous beauty), dan Joy (The cool and Sweet).

Namun sama seperti MAX 247, kemunculan grup ini juga tidak lepas dari banyaknya orang yang tidak suka dan berkomentar tidak sedap, seperti norak dsb. Namun demikian cercaan tampaknya malah jadi ajang promosi gratis, dan apakah Gula-Gula bakal bisa menjadi salah satu idola di negeri Jiran ya?

Di Negara tetangga ada Girl Band yang enggak banget, dari namanya adja dah keliatan norak. Mereka adalah “GULA_GULA”. Jangan bayangkan anda akan menemukan wajah imut, cantik, muda, dan sexy bak DP,JUPE,atau MD. Kalo DP pasti sensasional. Kalo JUPE pasti “SUTRA bgt”. Kalo MD “WOW SEXY BGT”.  Banyak yang bilang mereka kaya emak-emak eh bukan tante-tante tepatnya. Kalo dimana-mana gula-gula itu manis, buatlah pengecualian untuk gula-gula yang satu ini. Udah kaya lagunya 7ICONS aja “gak… gak… gak kuat…. Aku gak kuat sama ‘gula-gula’… “ wkwkwk J LOL
 
Lain di Malaysia, beda cerita Boy Band asal Indonesia. Ada yang namanya S9B tapi kok namanya mirip merek sabun colet ya. Mereka  dating dengan lagu mereka ACDC (AHA EHE) yang mirip kaya lagu jaman dulu “ASEREHE”. Terdiri dari 9 personil sebenarnya boy band ini memiliki potensi yang lumayan.

Nama boyband naungan Nagaswara ini adalah S9B, yang merupakan singkatan dari “Super 9 Boyz”. Salah satu personilnya adalah sepupu Vidi Aldiano. Mereka direncanakan debut dengan remake dari lagu hitz milik Las Ketchup “Asereje”, dengan judul “ACDC Aha Ehe” (hak cipta-nya sudah dibeli oleh Nagaswara~).

Berbicara soal lagu, usut pnya usut, yang meng – aransemen yaitu DJ Soemantri (pernah mengaransemen lagunya Agnes Monica), penata vokal Paul (vokalis T-Five). Salah seorang pengiring lagu adalah Sammy (drummer Ello). Dan untuk koreografi, bakalan ditata oleh koreografernya Agnes Monica.

Kabarnya, kalo nanti album pertama mereka udah rilis, ke-9 personil boy band ini akan mendedikasikan lagu dan koreo sekaligus albumnya, kepada Super Junior.
Sebenarnya masih buanyak lagi sih BB & GB yang lebih menggelitik. Ya kapan-kapan lagi deh saya posting. Eh tapi postingan ini bukan dimaksudkan untuk menghina/melecehkan atau merendahkan lo, tapi postingan ini ibarat kritik dan komentar dari para kritikus BB & GB githu….

Fenomena Pengangguran Baru

Ada fenomena yang terjadi belakangan ini, yang tentunya sangat menggelitik bagi saya. Ya beberapa mnggu ini banyak sekali kita jumpai para pengangguran baru. Haha… pengangguran baru memang fenomena yang terjadi menahun di Indonesia yang sampai saat ini belum dapat teratasi 100%.

Fenomena ini di akibatkan oleh banyaknya lulusan SMA/MA/SMK dan sederajat yang lulus tanpa pembekalan yang prima. Tentu saja di perparah dengan  angka putus sekolah yang sangat tinggi di Negara kita ini. Tak selalu monoton dikarenakan oleh hal terebut sebenarnya. Namun lebih mendalam lagi salah satu factor yang lebih berperan adalah karena kurangnya lapangan pekerjaan.

Sebenarnya jika para pencari kerja (yang sekarang menganggur) memiliki main set yang berbeda dari sekarng ini mungkin masalahnya akan berbeda. Yang saya maksudkan adalah pola pikir mencari pekerjan. Cobalah sekali-kali berfikir menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Jangan memikirkan “saya harus diterima di perusahan A “ tapi pkirkan “saya harus menciptakan sebuah usaha yang memiliki prospek cerah yang penuh dengan inovasi”.

Lebih kompleks lagi, pemerintah sepertinya hanya omong kosong dalam menyelesaikan masalah pengangguran di Negara ini. Para eksekutiv hanya memikirkan penciptaan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap para pencari kerja. Jika saja pemerintah dalam hal ini mengubah pola pikir untuk lebih memfokuskan pemberian bekal di lingkungan akademik, saya rasa tak harus banyak wanita Indonesia yang menjadi budak di Negara tetangga yang terkadang selalu di siksa dan dianiaya yang pulang tinggal peti saja.

Memang masalahnya tidak segampang itu. Perlu pembenahan di berbagai bidang dan pola pandang di berbagai sector kehidupan masyarakat Indonesia. Misalnya saja, jangan anggap sekolah itu melulu soal mengerjakan soal matematika, bahasa dan English language saja. Tapi buatlah system sekolah yang akan mengarahkan siswa menjadi seorang pencipta lapangan pekerjaan.

Jika saya lihat dari IQ masyarakat Indonesia, mereka tidak tergolong masyarakat yang ber-IQ rendah. Mereka bisa bersaing dengan warga Negara lain sebenarnya. Namun apa gunanya IQ yang bagus tanpa dukungan lingkungan hidup? Inilah PR terbesar pemerintah dan kita semua, selain Korupsi dan kemiskinan.

Petani Tembakau Keluhkan Pelarangan Pembelian Bensin Di SPBU

Ilustrasi Petani yang lesu melihat kekeringan yang terjadi

Kotagajah, 14/06/2011. 
Air adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan ini. Sama seperti yang dirasakan para petani tembakau di desa Sumberrejo, Kotagajah-Lampung Tengah. Mereka sangat menantikan turunnya hujan guna membasahi lahan garapan mereka. Mereka memanfaatkan air hujan untuk mulai menanam bibit tembakau mereka. Mereka enggan menggunakan pompa air, hal ini dikarenakan mahalnya ongkos untuk membeli bensin.

Maklum saja, harga bensin di wilayah kotagjah berkisar Rp. 5500-6000/Ltr. Belum lagi mereka tidak diperbolehkan membeli bensin di SPBU Kotgajah menggunakan Drigen.  Hal ini menjadikan problem tersendiri bagi mereka.

Para petani binaan PT. Export Leaf Indonesia ini mengeluhkan larangan pembelian bensin ini, menurut mereka hal ini sangat memberatkan mereka. Padahal modal yang mereka miliki terhitung pas-pasan sehingga jika ada biaya tambahan untuk pengguanaan pompa air tantu saja hal ini akan semakin memberatkan para petani tersebut.

New Gatsby Wax British Style

New Gatsby Wax British Style
Buat para cowok yang pengen tampil modis dengan tatanan rambutnya, tapi gak punya tekstur atau tatanan rambut yang tergolong bagus, berikut ini saya mau mereview sebuah produk dari Mandom.

PT Mandom Indonesia Tbk, punya sebuah produk yang lumayan pas buat cowok dengan criteria diatas. Yupz… “New Gatsby Wax British Style” gaya bertekstur modern. Dengan produk ini dijamin deh kalian bakal tambah PD dengan tatanan rambut kalian.

Apa si kelebihannya?
“New Gatsby Wax British Style” ini menciptakan efek rapi tapi gak kaku pada rambut kita. Alhasil rambut jadi gak lepek, dan pastinya tambah gaya dunk… J
Selain itu, “New Gatsby Wax British Style” juga memiliki aroma maskulin pas buat remaja 17 tahunan deh… rambut kita dijamin gak akan bakal apek lagi….

Buat kalian yang penasaran buruan daatkan “New Gatsby Wax British Style” di toko-toko terdekat… dan buat cewek yang loe taksir bertekuk lutut karna gaya rambut lo…. 

Jumat, 03 Juni 2011

Pusing Soal Kuliah

Setelah sekian lama saya gak update Blog, rasanya kangen banget. Belakangan saya di sibukkan dengan urusan kuliah. Ya, saya lolos seleksi SNMPTN jalur undangan Bidik Misi di Universitas Lampung (UNILA). Saya kebetulan masuk di Fakultas Ekonomi (FE) jurusan Manajemen.
Logo Bidikmisi

Seneng campur capek, setidaknya itulah yang saya rasakan sekarang ini. Senang karena lolos seleksi, namun capek dengan semua syarat Bidik misi yang seabrek banyaknya. Musti ke sana-sini legalisir berkas. Bolak-balik Kotagajah-UNILA buat ngusur semuanya.

Untungnya saya gak sendiri. Ada sekitar 14 teman sekelas saya yang juga senasib seperjuangan dengan saya. Berikut adalah teman sekelas (XII IPS SMAN 1 Kotagajah) yang diterima di UNILA pada SNMPTN jalur undangan 2011:
1. Anwar Sidik (Pendidikan Sejarah)
2. Moryana Dewi (Akuntansi)
3. Dedi Firmanto (PGSD)
4. Desi Susilowati (BK)
5. Erlin Arisca (Pendidikan Bahasa Inggris)
6. Kabul Prasetyo (Manajemen)
7. Cahyo Prasetyo (Pendidikan Olahraga)
8. Prayoga Ardi Pratama (Komunikasi)
9. Yohanes Agung Pratama (Pendidikan Bahasa Inggris)
10. Resty Wulandari (Ilmu administrasi Bisnis Niaga)
11. Tegar Wisnu Pambudi (Ilmu Komputer)
12. Nurcahya Surya Barunawati ( Pendidikan Seni Tari)
13. Amelia Zahra (Pendidikan Geografi)
14. Desi Arshinta (Pisikologi-Malang)
Selamat ya buat semua teman-teman ku. Semoga urusan kita cepet kelar. Amin .

Buat hari ini saya Cuma pengen curhat adja deh, habisnya bingung mau cerita sama siapa. Intinya, agak ribet memang urusan bidikmisi tapi mau gimana lagi, udah peraturan dan syratnya begitu ya dijalanni adja. Bener ga?

Cuma kalo boleh kasih saran buat pemerintah, besok-besok tolong dipermudah urusan bidikmisinya ya pak….

 
Design by Free WordPress Themes | Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons